Pada semester 6, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) wajib menempuh mata kuliah penelitian pendidikan, penelitian bahasa, dan penelitian sastra. Ketiga mata kuliah tersebut mengharuskan mahasiswa untuk membuat proposal skripsi dalam tiga bidang. Namun, tampaknya kebijakan ini mendapat beragam tanggapan dari mahasiswa PBSI semester 6.
Dulu, tanggapan mengenai 3 penelitian ini pernah dijelaskan oleh Wachid Eko Purwanto, selaku sekretaris prodi, saat diwawancarai tahun 2019 lalu. Ia mengatakan bahwa hal tersebut terjadi karena tuntutan akreditasi dan tuntutan penelitian dosen yang melinatkan mahasiswa.
“Maka, untuk penelitian seminar proposal setiap mahasiswa diminta untuk mengumpulkan tiga proposal seminar yang berkaitan dengan pengajaran, bahasa, dan sastra yang nantinya akan diadakan yudisium oleh bapak/ibu dosen yang akan memilihkan proposal salah satu dari tiga proposal itu,” tuturnya.
Namun, tampaknya kebijakan ini mendapat beragam tanggapan dari mahasiswa PBSI semester 6. “Menurut saya, penyusunan 3 proposal skripsi ini kurang efektif, karena harus membagi fokus dalam 3 bidang. Hal ini sedikit memberatkan kami yang sudah semester 6 dengan beban tugas, magang, dan Kuliah Kerja Nyata (KKN),” ujar Oktaviani, mahasiswa PBSI.
Sejalan dengan Oktaviani, Ani Wijayanti pun mengutarakan pendapatnya, “Ketidakefektifan itu karena waktu yang sedikit dan mepet. Mahasiswa semester enam tidak hanya penelitian yang menuntut adanya luaran, tetapi mata kuliah yang lain juga demikian, meskipun bukan proposal, yaitu seperti jurnal atau artikel.”
Mereka merasa kesulitan dalam menyusun tiga proposal skripsi, apalagi saat ini sedang pandemi, di mana akses referensi terbatas dan dilakukan melalui internet. Oleh karena itu, mahasiswa sering kali hilang semangat dan merasa tertekan dalam mengerjakan proposal skripsi. Meskipun begitu, menurut Ani Wijayanti, pembuatan 3 proposal skripsi ini menguntungkan, karena dapat memahami dan mengetahui prosedur pembuatan skripsi dalam 3 bidang.
“Carilah literatur sebanyak mungkin yang berhubungan dengan proposal penelitian yang akan dikerjakan, carilah lingkungan yang mendukung atau menumbuhkan semangat untuk mengerjakan proposal. Selain itu, bangun relasi dengan kakak tingkat yang sudah pernah mengerjakan proposal untuk meminta saran dari mereka, dan kerjakan dengan konsisten,” saran Apri Dani Yanti, mahasiswa semester 8.
******
Reporter : Lulu, Sri, Nais
Editor : Hanita Ayu
Sumber foto : canva