Kampus Mengajar Wujud Realitas Mahasiswa Mengabdi untuk Bangsa

Rizka A. Hi. Djuredje salah satu mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) yang lolos seleksi program Kampus Mengajar, ia ditempatkan di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT) Al-Wahda di provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Toli-Toli, Kecamatan Baolan. Rizka mengungkapkan bahwa merasa tertantang dengan adanya program Kampus Mengajar, karena program ini bertepatan dengan situasi pandemi, maka saat mengajar perlu penyesuaian dengan situasi saat ini. Menurutnya, hal yang paling penting untuk dipersiapkan dalam mengajar nanti ialah kesehatan dan mental agar tidak cemas yang berlebihan saat mengajar. Selain itu, tentu harus mempersiapkan materi, bahan ajar, metode, media, strategi, dan merancang pembelajaran sebelum mengajar.

Nadia Alifulia mahasiswi PBSI yang ditempatkan mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 10 Jebus menambahkan bahwa inovasi, kreativitas, edukasi, dan minset positif merupakan hal yang penting harus dipersiapkan. Menurutnya, ketika mengajar nanti, kita harus benar-benar memberikan sebuah hal yang dapat memberikan hasil dan dampak yang positif pembaharuan terhadap sekolah, karena ketika itu berhasil diwujudkan, maka di sinilah bukti nyata dari “Mengabdi untuk Bangsa.”

“Bentuk inovasi, kreativitas, edukasi, dan minset positif tersebut dapat dilakukan dengan menentukan strategi yang dipilih, ketika mengajar anak SD yang usianya terbilang masih cenderung suka bermain, maka rencanakan hal-hal yang tidak membosankan, seperti melakukan permainan dalam memberikan edukasi kepada adik-adik nantinya,” jelas Nadia mahasiswi asal Bangka Belitung.

Ayu Tipa Uswatun mahasiswi PBSI asal Yogyakarta yang ditempatkan mengajar di SD IT Adzkia Kecamatan Kare, Madiun, Jawa Timur, ia mengungkapkan pemanfaatan media permainan Teka Teki Silang (TTS) sederhana adalah media yang ingin ia gunakan pada saat mengajar nanti, karena dapat menambah kosa kata pada siswa dan bisa mestimulasi keaktifan mereka dalam kegiatan belajar mengajar (KBM).

Sementara itu, Kampus Mengajar merupakan bagian dari program Kampus Merdeka yang membuka peluang mahasiswa menjadi pendidik di SD. Tercatat ada 18 mahasiswa PBSI yang lolos dalam program ini yang diumumkan pada tanggal 17 Maret 2021. Diantaranya, Erlangga, Metah Aprilia Ardian, Nadia Alifulia, Nadila Taradiva, Wa Ode Intan, Tika Afrilla, Richa Aprilianti, Cintiya Niranasari, Anisya Ardia Pramesti, Endah Arrum Alpani, Regina Sahan Putri, Dapika Maharani, Kiki Aria Dewi Sagita, Dina Sari Hardiyanti Lutfi Fadilla, Ellinia Ika Gustiani, Sani Ulva Rahayu, Ayu Tipa Uswatun, dan Rizka A. Hi. Djuredje. (AMR)

 

 

 

*****

Reporter : Annisa Maulida Ramadhani

Editor      : Hanifah Ibtihal Khumsa’

Leave a Reply