Yogyakarta – Jejak Imaji yang berlokasi di Prenggan Selatan, Kotagede, Yogyakarta tidak hanya sebagai tempat ngobrol biasa namun gemar ‘ngomongin’ tentang sastra. Komunitas ini berdiri sejak tahun 2014 yang dulunya bernama Lawang Abang dan berganti menjadi Jejak Imaji.
Jejak Imaji tempat untuk mewadahi orang-orang yang ingin belajar sastra. Dengan cara berdiskusi bersama dan membahas tentang sastra serta penciptaan karya sastra. Terdapat dua jenis diskusi yang dilakukan oleh komunitas ini yaitu diskusi rutinan dan diskusi jejak sua. Diskusi rutinan yang dilaksanakan setiap hari senin dan diskusi jejak sua dilaksanakan setiap satu bulan sekali.
Banyak program yang terdapat di Jejak Imaji. Pada program tahun ini yaitu antalogi puisi. “Program tahun 2019 ada antalogi puisi yang memang kami unggulkan sebagai proses kolektif. Karena sebagai komunitas penulis, kebanyakan kerja individual daripada kerja kelompok makanya ada program kolektif yaitu puisi,” ujar Kurniaji Satoto, ketua Jejak Imaji periode ini.
Menyusul program pada tahun ini juga yaitu akan melaksanakan diskusi jejak sua dan akan mempentaskan musik serta musikalisasi puisi. Komunitas ini juga aktif dalam menghasilkan sebuah karya sastra dan kerapkali menjuarai beberapa lomba dari para anggotanya.
“Harapanya untuk Jejak Imaji kedepannya yaitu dapat menjadi wadah dan dapat memfasilitasi kawan-kawan yang haus akan pengetahuan. Selain itu sebagai tempat untuk mengapresiasi bacaan, pengetahuan serta sebuah karya dari kawan-kawan,” kata Aditya Dwi Yoga salah satu pendiri dari komunitas Jejak Imaji.
Reporter: Melinda