Sumber Lentera.co.id Anakmu Retina yang biru menatapku penuh keteduhan Rambutnya yang memutih tak bisa kuhitung Dekap hangatnya jarang kutemui Di peluknya aku ingin menangis Memecah air mata bersamanya Tanpa banyak tanda tanya Pada bahunya aku ingin bersandar Melepas lelah yang teramat Bersamanya aku ingin kembali pada-Nya Gs, 5-7-19 Aroma Bungkil Padi menguning dengan bingkai jendela […]
puisi
Kumpulan Puisi Jemi Ilham

Ranting Begitu Sepi, Ditinggalkan Dedaunan tak ada yang tersisa di sini, selain ingatan lapuk dan mudah rapuh. debu kemarau telah mengaburkan banyak hal. ranting begitu sepi, ditinggalkan dedaunan. masa silam yang berdiam dalam kepala, mengingatkan banyak hal. kebun. jalanan berlubang. rimba. sungai. mata air. air mata yang tak diseka. di antara belukar, […]
Rumah Penyair 5, Setelah Itu Apa?

Antologi Rumah Penyair sudah eksis di PBSI UAD semenjak tahun 2013. Rumah Penyair lahir dari mata kuliah Apresiasi Puisi dan Kajian Puisi yang diampu oleh Abdul Wachid B.S. Antologi Rumah Penyair pertama kali terbit tahun 2013 dipelopori kelas C dan D angkatan 2011, kemudian dilanjutkan dengan Teras sastra (2014), Rumah Penyair 2 (2014), Rumah Penyair […]
Pentas Puisi “SuarA” dan “Muara Renjana”

Mahasiswa semester tiga mengadakan pentas pada tanggal 11-12 Desember 2018 di ruang Auditorium Kampus II Universitas Ahmad Dahlan. Karya-karya yang sudah dibuat buku antologi puisi “SuarA” Kelas A dan “Muara Renjana” Kelas C PBSI UAD. Dr. Rina Ratih Sri Sudaryani, M.Hum yang mengampu mata kuliah apresiasi puisi mengatakan, menulis saja kemudian tidak didokumentasikan tidak ada […]
Puisi Nohan Wijaya

DI HASTINA di Hastina mata pedang masih menyala memandang hening padang Kurusetra setelah angkara ditumpaskan, hingga darah tumpah ke segala arah pandang tak ada lagi yang tersisa, kecuali sisa kata-kata dari sumpah serapah yang menjadi cagak tegak sejarah mata pedang masih menyala tersebar di sudut ruang raja menjadi saksi mata yang terus berkata bahwa : […]
Puisi IR Rabbani

Musim Palawija : Kampung Ungga, Lombok /1/ Ini musim palawija tiba: kakek-nenek merawati ubi, kacang panjang berkawan paman ibu dan bibi menuai kedelai, sementara saya kian gandrung pada rambut-rambut jagung. Oy gamaq, pagi yang berembun rumput-rumput lapang jadi sajadah belalang ada pematang lurus memanjang, juga yang berlengkungan bagai suratan di barat gunung di timur gunung […]