Parade Monolog, Teater JAB Pentaskan 3 Monolog

Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB) mempersembahkan Parade Monolog 2018 dengan tema “Asa Suang Selangkah Juang”. Pementasannya akan berlangsung pada Sabtu, 22 Desember 2018, dimulai pukul 19.00 WIB bertempat di Basement Kampus II Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Harga tiket presale 10 K, sedangkan On The Spot (OTS) 12 K. Sangat murah meriah, cocok untuk kantong mahasiswa yang sering menjerit di akhir bulan.

Pementasan pertama berjudul “Topeng Bob Sulaiman”, karya Rizki Ramdhani yang juga bertindak sebagai sutradara. Dzaki Muhammad Fadhil dipercaya menjadi aktor yang memerankan Bob Sulaiman. Topeng Bob Sulaiman berkisah tentang seorang staf pembangunan yang bernama Bob Sulaiman, ia berkerja di tingkat kecamatan. Dalam melaksanakan tugasnya, si Bob Sulaiman mengambil hak orang lain (korupsi). Korupsi yang dilakukannya bertentangan dengan norma hukum, agama, dan moral. Hal itu menyebabkan Bob Sulaiman stress dan dibayang-bayangi ketakutan, seperti di demo masyarakat dan dipenjara sebab tindakannya.

Pementasan kedua diadaptasi dari cerpen karya Kuntowijoyo yang berjudul “Rumah Yang Terbakar”. Monolog Rumah Yang Terbakar disutradarai oleh Farid Arifin yang diperankan oleh Maulan Aziz Syafi’i. Cerpen ini bercerita tentang ustaz Yulianto yang resah dengan keadaan desanya, sebab di desa itu sering terjadi praktek maksiat, yaitu pelacuran dan zina. Niat baik ustaz Yulianto justru menjadi malapetaka bagi orang lain yang menyebabkan ia menyesal. Rumah yang selama ini menjadi tempat pelacuran hendak dibakar oleh si ustaz. Pada malam hari si ustaz mulai mengambil ancang-ancang untuk melaksanakan niatnya. Setelah ia membakar rumah tersebut, warga memberitahu, jika ada 2 muda-mudi yang menjadi korban. Mendapati kabar tersebut, tubuh ustaz Yulianto langsung lemas dan ia menyesal akan perbuatannya, sebab telah membunuh orang lain.

Pementasan ketiga diadaptasi dari cerpen karya T.B. Rahardjo yang berjudul “Eksprimen Moral”. Penutup parade pentas monolog teater JAB disutradarai oleh Ridho Iqbal Subariansyah yang diperankan aktor Aditia Kurniawan. Eksperimen Moral berkisah tentang seorang guru yang memperkosa muridnya. Di persidangan, dalam pembelaannya di depan hakim, guru tersebut mengatakan bahwa itu bukanlah tindakannya, melainkan ego dan nafsunya. Ia menuduh egonya sebagai aktor utama atas tindakan bejat tersebut. Cerpen ini merupakan bentuk sindiran terhadap guru dan nafsu umat manusia yang sering tidak mampu dikendalikan. Guru yang seharusnya menjadi ujung tombak pendidikan moral justru dalam beberapa kasus menjadi pelaku utama dalam meruntuhkan nilai moral. Sering kita dengar pemberitaan di media yang cukup miris, semisal guru memperkosa dan mengahamili muridnya. Cerpen ini juga bentuk sindiran dan refleksi terhadap manusia, bahwa dalam menjalani kehidupan, seringkali manusia diperbudak oleh ego/nafsunya.

Penasaran??? catat tanggal pentasnya, 22 Desember 2018. Jangan lupa, ajak pacar njenengan. Jomlo janganlah bersedih, sebab banyak jalan menuju Roma, banyak cara agar tidak nonton sendirian. Semisal ajak geng kos-kosan, teman komunitas, kawan seorganisasi, saudara, konco-konco lawas, dll. Jika memang tidak ada yang bisa diajak nonton bareng, maka berangkatlah sendiri, bukankah semua ini hanyalah titipan, eh. (JI)

Leave a Reply