Tahun ini, Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB) mengadakan Studi Pentas pada (25/9) dengan membawakan cerita berjudul “Janji Senja” karya Taofan Nalisaputra yang menceritakan tentang kesetiaan seseorang. Janji Senja memiliki dua peran utama, yaitu Mayang, yang diperankan oleh Umi Faridha, dan Hanum sebagai anak Mayang yang diperankan oleh Lilis Handayani.
“Pemilihan tema tersebut kami sesuaikan dengan fenomena yang terjadi sekarang, yaitu penantian dan kesepian. Seperti yang dirasakan, hampir dua tahun berlalu kita menantikan pandemi berakhir, namun sampai saat ini kita tidak diberi tanda-tanda bahwa pandemi akan segera berakhir. Hal itu juga yang menciptakan rasa kesepian di berbagai kalangan,” ujar Wiena Mardhina Putri, selaku pemimpin produksi studi pentas.
Mukhamad Rizal Syah Putra, ketua Teater JAB, mengatakan tujuan mereka mengadakan studi pentas tersebut untuk menjalankan proker yang telah dirancang, menjaga debar proses berteater di JAB, mengenalkan kepada calon anggota baru, dan sebagai penanda bahwa Teater JAB pernah mengadakan proses di tengah pandemi.
“Saya tertarik karena pentas tersebut mengangkat cerita realis yang sangat dekat dengan kehidupan sosial manusia, terlebih berperan sebagai Mayang, membuat saya sangat tertantang untuk menjelajahi sudut pandang tentang kesetiaan wanita yang dianggap bodoh oleh orang-orang,” ungkap Umi Faridha, pemeran Mayang pada pementasan tersebut.
Menurut Imam Setiaji, salah satu penonton, pementasan sudah berjalan dengan lancar. Mulai dari cerita, lighting, panggung, musik dan bagaimana para aktor menjiwai perannya.
“Banyak pesan yang bisa saya ambil, terutama yang paling terasa di dalam studi pentas tadi adalah sebuah kesetiaan. Bagaimana kesetiaan itu memang harus ditumbuhkan dalam diri seseorang dengan berbagai cara seperti dalam cerita ini. Tetapi di lain sisi juga terdapat pesan bahwasanya kita perlu realistis dengan kondisi yang dihadapi,” tambahnya.
**
Reporter: Muthia F
Editor : Hanita Ayu