Kurikulum Merdeka Wujudkan Calon Guru Bahasa Indonesia yang Berkualitas

Jumat (17/06/2022) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia(PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kuliah umum dengan tema “Kurikulum Merdeka bagi Calon Guru Bahasa Indonesia” yang diadakan secara luring di Ruang Serbaguna lantai 10 Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan. Acara ini diikuti oleh mahasiswa PBSI FKIP UAD semester 4 dan 6. Acara dibuka dengan tilawah dari Siti Aminah mahasiswa PBSI, dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Program Studi PBSI.

Roni Sulistiyono selaku Kaprodi PBSI dalam sambutannya mengatakan, “Saya berharap mahasiswa dapat mengikuti kegiatan ini secara maksimal.  Mahasiswa dapat mengetahui kebebasan yang dimaksud dalam kurikulum merdeka dengan pembicara yang luar biasa ini.”

Acara ini dibuka oleh Wakil Dekan FKIP yakni Dody Hartanto. Ia memberikan pesan kepada para mahasiswa mengenai kekhawatirannya terhadap semakin redupnya bahasa Indonesia dikalangan anak muda sekarang. Karena dengan adanya mata pelajaran bahasa Indonesia itu sendiri dapat membentuk karakter bangsa yang sesungguhnya. Oleh karena itu, dengan adanya kurikulum merdeka diharapkan agar pembelajaran di sekolah menjadi lebih baik.

Ngadinem selaku pembicara dalam kegiatan ini membawakan materi mengenai “Implementasi Kurikulum Merdeka SMAN 6 Yogyakarta”. Ia menyampaikan kurikulum berubah seiring dengan perubahan dan kebutuhan zaman. Terdapat 3 cara mengimplementasi IKM, yaitu mandiri belajar, mandiri berubah, dan mandiri berbagi. Keunggulan kurikulum merdeka adalah lebih sederhana dan mendalam, lebih merdeka dan dapat disesuaikan dengan fase sekarang, serta lebih relevan dan interaktif.

Selain itu, materi juga disampaikan oleh Sarno R. Sudibyo selaku guru bahasa Indonesia SMAN 1 Yogyakarta mengenai “Menjadi Guru Bahasa Indonesia yang Profesional.”

“Tugas guru adalah mengajar, mendidik, dan menginspirasi. Dalam praktiknya guru di sekolah akan di monitor ataupun diuji melalui jalur Penilaian Kinerja Guru (PKG), supervisi akademik, dan kepuasan user. Siklus pembelajaran bahasa Indonesia mengenai menganalisis teks dan kebahasaan,” ujarnya dalam kuliah umum tersebut.

Acara semakin menarik ketika Sudaryanto selaku moderator pada kuliah umum tersebut memberikan kebebasan mahasiswa yang hadir untuk bertanya. Selain itu, ia juga telah mempersiapkan 3 buku bagi 3 penanya selama kuliah umum tersebut berlangsung.

Acara yang dihadiri kurang lebih 150 mahasiswa ini memberikan kesan yang menyenangkan kepada mahasiswa yang mengikutinya, terang Angga Adrianto. “Karena sebagai calon guru dimasa depan, tentunya harus paham dengan kurikulum yang cocok digunakan untuk siswa, agar dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh siswa nantinya,” tambahnya kepada reporter kreskit.

 

*****

Reporter : Lulu Keenness Izzati dan Santi Sartika

Editor      : Hanifah Ibtihal Khumsa’ dan Ajeng Suci Ratnaningsih

Leave a Reply