Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB) sukses mementaskan parade monolog pada tanggal 22 Desember 2018 dengan tema “Asa Suang Selangkah Juang” di Basement Kampus II Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Pentas monolog teater JAB, pertama kali dilaksanakan pada tahun 2013 yang diketuai oleh Badrun, mementaskan 4 naskah monolog. Setelah 5 tahun, pada tahun 2018, teater JAB kembali […]
Prestasi
Rumah Penyair 5, Setelah Itu Apa?

Antologi Rumah Penyair sudah eksis di PBSI UAD semenjak tahun 2013. Rumah Penyair lahir dari mata kuliah Apresiasi Puisi dan Kajian Puisi yang diampu oleh Abdul Wachid B.S. Antologi Rumah Penyair pertama kali terbit tahun 2013 dipelopori kelas C dan D angkatan 2011, kemudian dilanjutkan dengan Teras sastra (2014), Rumah Penyair 2 (2014), Rumah Penyair […]
Pentas Puisi “SuarA” dan “Muara Renjana”

Mahasiswa semester tiga mengadakan pentas pada tanggal 11-12 Desember 2018 di ruang Auditorium Kampus II Universitas Ahmad Dahlan. Karya-karya yang sudah dibuat buku antologi puisi “SuarA” Kelas A dan “Muara Renjana” Kelas C PBSI UAD. Dr. Rina Ratih Sri Sudaryani, M.Hum yang mengampu mata kuliah apresiasi puisi mengatakan, menulis saja kemudian tidak didokumentasikan tidak ada […]
Sastra Populer Dalam Wacana Produksi Kesusastraan Indonesia

Sastra populer dan produksi novel-novel populer saat ini sangat masif dan banyak bak jamur di musim hujan. Novel-novel populer saat ini juga mendominasi cuaca perbukuan di Indonesia dengan lahirnya karya-karya yang sampai di filmkan, seperti Ayat-ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy, Assalamualaikum Beijing karya Asma Nadia dan serentetan film lainnya yang diangkat dari novel-novel populer […]
Menjawab Tantangan Guru di Masa Depan

Kreativitas Kita (Kreskit) mengadakan bincang-bincang literasi dengan tema Pendidikan dan Menulis pada Sabtu, 1 Desember 2018 di Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan. Dalam bincang-bincang kali ini, Kreskit menghadirkan dua orang pembicara. Pembicara pertama adalah Indri Astuti, S.Pd, alumni PBSI UAD 2012, guru bahasa Indonesia dan pembimbing jurnalistik SMP N 1 Bantul. Pembicara yang kedua yaitu […]
MEMAKNAI PERIBAHASA KARENA NILA SETITIK RUSAK SUSU SEBELANGA PADA REALITAS WARGANET SAAT INI
PENDAHULUAN Sebuah peribahasa berbunyi, “Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.” Peribahasa terebut memiliki arti bahwa satu kesalahan, dapat menyebabkan semuanya salah. Menarik untuk mencermati peribahasa tersebut apabila dikaitkan dengan era globalisasi saat ini, saat informasi begitu cepat menyebar dan meluas tanpa tahu kebenarannya. Satu kesalahan yang dilakukan oleh segelintir oknum, dapat menyebabkan semua hal yang […]
REVITALISASI CITRA BAHASA INDONESIA PADA GENERASI MILENIAL MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SEKOLAH
BAB I PENDAHULUAN Bahasa merupakan salah satu alat yang digunakan untuk berkomunikasi dalam kehidupan, baik di kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara. Tujuan komunikasi adalah untuk menyampaikan suatu pesan tertentu antara dua orang atau lebih. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat […]
Puisi Nohan Wijaya

DI HASTINA di Hastina mata pedang masih menyala memandang hening padang Kurusetra setelah angkara ditumpaskan, hingga darah tumpah ke segala arah pandang tak ada lagi yang tersisa, kecuali sisa kata-kata dari sumpah serapah yang menjadi cagak tegak sejarah mata pedang masih menyala tersebar di sudut ruang raja menjadi saksi mata yang terus berkata bahwa : […]
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Dunia adalah Impian Bangsa

Sejak tanggal 16 Desember 1959, pada 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda, yaitu hari nasional yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui Keppres No. 316 Tahun 1959. Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Salah satu bunyi dari tiga kongres tersebut adalah “Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa […]
Puisi IR Rabbani

Musim Palawija : Kampung Ungga, Lombok /1/ Ini musim palawija tiba: kakek-nenek merawati ubi, kacang panjang berkawan paman ibu dan bibi menuai kedelai, sementara saya kian gandrung pada rambut-rambut jagung. Oy gamaq, pagi yang berembun rumput-rumput lapang jadi sajadah belalang ada pematang lurus memanjang, juga yang berlengkungan bagai suratan di barat gunung di timur gunung […]