Identitas buku:
- Judul : Bedak Dalam Pasir kumpulan cerpen
- Karya atau penulis : Sule Subaweh
- Penerbit : Pustaka Jaya
- Tahun terbit : 2017
- Tebal halaman : 104 halaman
Sinopsis buku atau cerpen:
Dalam buku kumpulan cerpen “Bedak Dalam Pasir” menceritakan tentang berbagai permasalahan sepele yang dibuat sedemikian rupa sehingga pembaca dapat menikmati di dalamnya. Dalam kumpulan cerepen ini juga memuat beberapa sub-judul yang terdiri dari sebelas judul cerpen. Terdapat beberapa kesamaan cerita yang ada dalam cerpen tersebut.
Isi buku atau kumpulan cerpen “Bedak Dalam Pasir”:
Dalam judul “Ayat-Ayat Rotan” menceritakan bahwa seseorang yang lama sudah tidak lagi belajar ngaji kemudian kembali belajar. Dan ia lupa akan bacaan ayat yang dulu pernah dibacanya. Suatu ketika meminta pada ustad nya kalau ia ingin dipukul kalau saja ayat yang dibacanya tidak kunjung benar, namun pak ustad mencoba menolaknya tapi ia tak ingin dengan cara seperti itu.
Dalam judul “Perempuan Kaca” ia berperan sebagai seorang yang peduli dengan penampilan terutama wajah sama seperti yang diceritakan pada judul “Wajah Lain Supriana” disana diceritakan pula permasalahan yang menyangkut soal kecantikan wajah.
Kelebihan :
Kumpulan cerpen karya Sule Subaweh ini memiliki banyak keunggulan diantaranya keindahan dan imaji pengarang terhadap teks cerpen tersebut. Bahasa yang digunakan pun mudah dipahami oleh pembaca.
Kekurangan :
Banyak permasalahan yang menjurus sama dan mirip, kemudian permasalahan pribadi yang menurut saya tidak perlu dibesarkan menjadi besar dan pengarang dalam menceritakan tokoh utama memiliki sikap egois yang tampak pada setiap sub-judul.
Resensi oleh Farah Muthia Saputri mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Pernah menjadi juara dua dalam lomba Event Gelegar Kompekalis pada tanggal 4 Mei 2019.