Ayah


Ayahku, kini aku telah datang
Ayahku, lihatlah, aku sudah pulang

Andrea Hirata seorang penulis Indonesia yang pupuler setelah melahirkan tetralogi Laskar Pelangi. Sama seperti novel sebelumnya dia kembali mengangkat kisah tentang persahabatan, keluarga, dan cinta. Begitu pula dengan seting tempat yang masih berada di sekitar Belitung. Berlatar tahun 70 hingga 80-an, Andrea mampu menghadirkan suasana “zaman dulu” dengan kata-kata yang ringan tanpa membuat pembaca kehilangan imajinasinya.

Novel Ayah menceritakan tentang Zorro, seorang anak yang hidup tanpa seorang ibu sejak kecil. Meskipun begitu dia tidak pernah kekurangan apapun. Dibesarkan oleh seorang ayah yang begitu menyayanginya membuat Zorro kecil tumbuh begitu cerdas dan ceria. Sabari, ayahnya begitu menyayangi Zorro layaknya darah dagingnya sendiri. Zorro kecil sangat suka ketika ayahnya membacakan daftar menu dari berbagai rumah makan, dan itu yang membuat Sabari bersemangat untuk mengunjungi semua rumah makan hanya untuk meminta daftar menu. Namun kehidupan Zorro dan Sabari harus terusik karena Marlena ibu Zorro datang untuk menjemput anaknya.
Hidup dengan Marlena, tidak membuat Zorro berubah sifat. Dia tumbuh menjadi anak yang pandai berpuisi seperti Sabari dan berprestasi di kelas. Namun lain halnya dengan Sabari, yang tidak sanggup hidup jauh dari sang anak.

Andrea Hirata, menuliskan sebuah kisah cinta yang berbeda dari karyanya yang lain. Kisah yang mengantar kita kepada suatu kenyataan bahwa cinta seorang ayah kepada anak tidak kalah hebat dengan cinta yang lainnya. Cinta seorang ayah yang tidak akan hilang hingga kewarasan tidak lagi dimilikinya, cinta ayah yang ditemani oleh puisi-puisi yang menggetarkan, dan cinta ayah yang tidak akan dilupakan oleh anaknya. Begitu pula cinta seorang anak yang tidak akan tergantikan meskipun dibawa menglilingi Pulau Sumatra hingga Banda Aceh. Tergambar jelas dari puisi rindu yang dituliskan Zorro untuk sang ayah, yang begitu lama tak dijumpainya. (Rh; foto:endyunita)

Leave a Reply