PEKSIMIDA: Kisah Para Juara

Yogyakarta, Senin (10/9/2018), pukul 19.00 WIB, bertempat di Auditorium Institut Seni Indonesia (ISI), pemenang lomba Pekan Seni Mahasiswa Daerah (PEKSIMIDA) XIV, Daerah Istimewa Yogyakarta diumumkan. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) patut berbangga karena tiga mahasiswanya berhasil meraih juara dalam acara tersebut.

Melalui proses yang panjang dan seleksi yang ketat, Rita Wahyu Nurdayanti mahasiswi semester 7 prodi PBSI berhasil meraih juara dua lomba penulisan cerpen, dengan nilai 890, cerpennya berjudul ‘Macan Putih’. Lomba cerpen diikuti 19 peserta yang terdiri dari berbagai universitas di Yogyakarta.

“Sebenarnya saya sedikit kecewa karena selisih nilai juara pertama dan kedua itu sangat jauh sekali, juara pertama diraih oleh Benefitasari Intan N. dari Universitas Atmajaya Yogyakarta dengan nilai 955. Tetapi, bagaimanapun saya tetap bersyukur dan tidak boleh puas sampai di sini saja. Sebenarnya saya belum begitu pandai menulis cerpen, masih banyak yang perlu diperbaiki dan masih banyak yang perlu dipelajari lagi dan ketika saya menang, itu sebuah anugerah dari Allah SWT.” Ucap Rita.

Selain Rita Wahyu Nurdayanti, Rizki Ramdhani mahasiswa PBSI semester 7 berhasil pula mengharumkan nama UAD dengan meraih juara 3 lomba monolog. Lomba tersebut berlangsung di gedung pertunjukan Institut Seni Yogyakarta pada tanggal 7 September 2018.

Persiapan yang matang, mempersiapkan mental, fisik, dan pikiran yang tenang menjadi kunci keberhasilan Rizki meraih juara. Rizki mementaskan monolog ‘Aeng’ karya Putu Wijaya. Juara bukan tujuan utama dalam berkesenian, tujuan utamanya adalah bagaimana menjadi manusia yang layak disebut sebagai manusia dengan cara belajar dan terus berlatih. Itulah prinsip yang dianut mahasiswa asal Lombok tersebut.

Menjadi aktor yang tidak bisa berakting dengan baik adalah kendala besar, maka dari itu Rizki terus berlatih agar bisa berakting dengan baik dan bisa mendalami peran yang dijalaninya. Remaja yang aktif di Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB), mengaku akan terus berjuang, belajar, dan berkarya. Pada tangkai lomba penulisan naskah lakon, Bayu Aji Setiawan meraih juara harapan dua. (RUN)

Leave a Reply