PBSI Bagian dari BEM FKIP

Yogyakarta Selasa (4/9/2018), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) adalah organisasi mahasiswa intra kampus sebagai lembaga eksekutif di tingkat perguruan tinggi. Di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) terdapat BEM Fakultas dan BEM Universitas. Keduanya memiliki cakupan dan ranah kerja yang berbeda. Ketua BEM Universitas disebut Presiden, sedangkan ketua BEM Fakultas disebut Gubernur.

Fitra Hasrina Putri, selaku Gubernur BEM FKIP menjelaskan bahwa ranah kerja mereka meliputi sembilan Program Studi (prodi) yang ada di FKIP dan salah satunya adalah prodi PBSI. HMPS (Himpunan Mahasiswa Program Studi) berada di bawah BEM FKIP.

Terdapat beberapa Departemen yang akan membantu berlangsungnya kerja dan kinerja BEM FKIP. Ada Departemen Riset dan Pengembangan, yang bergerak di bidang akademik, seperti menyelenggarakan kegiatan mahasiswa berprestasi (MAWAPRES) dan kegiatan akademik lainnya. Departemen Pengembangan Mahasiswa membuat kegiatan seperti Pekan Olahraga Mahasiswa (POM), FKIP Got Talent. Departemen Keagamaan mengadakan kajian dan tabligh akbar.

Selain itu, ada juga Departemen Kominfo yang mengelola informasi, serta kunjungan kelembagaan. Departemen Kajian strategis mengadakan diskusi. Departemen sosial dan kemasyarakatan bergerak di bidang kemanusiaan seperti aksi galang dana dan berbagi nasi.

Setelah merekrut anggota baru, BEM FKIP mengadakan latihan dasar kepemimpinan organisasi (LDKO) untuk menjalin keakraban dan kebersamaan sesama pengurus. Dalam organisasi butuh kerja sama yang bagus antara internal pengurus masing-masing. Tidak akan berjalan baik sebuah organisasi apabila masih tercipta jarak di antara pengurus. Penting bagi kita untuk menganggap organisasi adalah sebuah keluarga yang harus kita bangun kehangatannya.

Intan Safitri mahasiswa PBSI mengaku, selama ini ia belum memiliki pengetahuan apapun tentang BEM

“ternyata BEM itu seperti OSIS ketika saya SMA, namun cakupannya saja yang berbeda. Saya setuju, mahasiswa itu harus ikut organisasi untuk terus mencari pengalaman guna kebutuhan kita di luar sana kelak.” Ungkap mahasiswa asal Rembang tersebut.

Fitra Hasrina menginginkan agar maba dapat mengikuti organisasi mahasiswa yang ada di UAD sesuai dengan apa yang mereka minati,

“ikutilah organisasi agar mendapat banyak pengalaman, agar tidak menjadi mahasiswa kupu-kupu, kuliah pulang-kuliah pulang.” Tutup Fitra.

(NRL)

Leave a Reply