Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), melaksanakan Peluncuran dan Diskusi Sastra pada hari Rabu, 11 Desember 2019 bertempat di Gedung Utama Kampus 4 dengan tema “Puisi Perempuan Penyair Indonesia dan Proses Kreatifnya” yang diisi oleh Pembicara dari Universitas Gadjah Mada (UGM), yakni Dra. Sugihastuti, M.S.
Berbicara mengenai Perempuan Penyair di Indonesia, Dr. Rina Ratih, M.Hum selaku penulis menyampaikan tentang keprihatinannya terhadap Penyair Perempuan yang jumlahnya tergolong kurang dibandingkan Penyair Laki-Laki.
Selain itu, beliau mengungkapkan bahwa data-data Penyair Perempuan kurang banyak. Maka dari itu, dilakukanlah sebuah penelitian tentang Penyair Perempuan yang mulai aktif pada tahun 1920-an hingga sekarang.
Peluncuran dan Diskusi Sastra ini dilakukan bukan hanya semata-mata untuk menambah edukasi saja, tetapi juga diharapkan untuk dapat mencetak Sastrawan muda, khususnya di kalangan perempuan. Dra. Sugihastuti, M.S selaku Dosen Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengungkapkan kekagumannya terhadap hasil dari buku “Puisi Perempuan Penyair Indonesia dan Proses Kreatifnya”.
“Banyak Kelebihan dari buku ini, yaitu bukunya langka, informasinya representatif, tidak diragukan lagi komprehensifnya, dan sudah ditunggu oleh para Peneliti Sastra. Saya kagum dengan hasil buku ini mulai dari segi sampul, makna-makna yang terkandung dalam setiap gambar hingga ke tulisan-tulisan yang memanjakan mata para pembacanya”, ungkap beliau dalam acara itu.
Beliau mengaku meskipun ada banyak kelebihan dari buku ini, namun ada yang masih mengganjal dalam hatinya yaitu proses penyuntingan yang tidak dicetak elok dalam tampilan yang bersih. “Idealnya, sebelum buku dicetak ditemani oleh teman baca agar terhindar dari kesalahan penulisan”, tambahnya.
Menurut Gita selaku mahasiswa semester satu PBSI, materi ini sangat menarik untuk mahasiswa bahasa dan sastra. Dengan mengikuti kegiatan Diskusi ini, kita jadi mengenal seberapa eratnya hubungan antar Universitas, baik negeri maupun swasta.
“Suka sekali sama diskusinya, bisa bertemu dengan Dosen UGM juga meskipun tidak sempat berfoto. Materinya menurut saya sangat memuaskan karena dapat menambah wawasan kita mengenai penyair perempuan yang dulu diremehkan. Saya sebagai perempuan ikut prihatin terhadap penyair perempuan yang dulu berkembang, tetapi saya jadikan acuan untuk menyemarakkan para penyair zaman sekarang”, ujar Gita.
Gita juga berharap melalui diskusi sastra tersebut orang-orang lebih simpatik tentang penyair perempuan dan dapat mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, diskusi sastra ini diselenggarakan oleh PBSI FKIP sendiri yang rutin dilakukan setiap sebulan sekali dan selalu dilaksanakan setiap Rabu pada minggu ke dua, gratis, dan terbuka untuk umum. Hal ini diungkapkan oleh Fitri Merawati, M.A., sebagai ketua penyelenggara.
“Untuk acara tadi dari sisi teknis semuanya lancar, meskipun tentu kekurangannya adalah audiensnya cukup banyak sehingga kita tidak bisa mengendalikan semua peserta, ada yang memperhatikan dan ada juga yang tidak” Ungkap Bu Fitri.
“Harapannya ini sebagai salah satu pemantik bagi mahasiswa supaya mereka bisa mengembangkan wacana khususnya sastra karena memang forum apresiasi sastra. Jadi, mereka bisa berkarya kreatif dari sisi sastranya maupun riset tentang sastra. Wacana-wacana ini diharapkan oleh pihak panitia dapat menjadi embrio dan bibit supaya kawan-kawan ketika ingin riset tidak hanya ini-itu saja, tetapi masih banyak referensi yang lain”, tutupnya.
Reporter: Annisa Septiani