Yogyakarta, Minggu, 28 April 2019, Badan Eksekutif Mahasiswa dari Fakutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan (BEM FKIP UAD) mengadakan kegiatan Talkshow yang bertema “Revolusi Pendidikan di Indonesia Melalui Pendidikan Profesi Guru ” yang bertempat di kampus 5 Universitas Ahmad Dahlan.
Acara ini sangat bermanfaat bagi para Mahasiswa, terutama bagi mahasiswa Fakultas Pendidikan, karena membahas tentang Pendidikan Profesi Guru (PPG), sebagaimana diketahui PPG menjadi salah satu syarat untuk mengajukan setifikasi, agar memperoleh bekal menjadi guru profesional.
“ Tujuan BEM mengadakan acara talkshow ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada Mahasiswa FKIP tentang PPG karena sebagian besar mahasiswa belum memahami tentang PPG, padahal hal ini sangat penting ”. Ujar Iksadar ketua BEM FKIP.
Di acara ini panitia mengundang Kepala Dinas Pendidikan Yogyakarta Edi Heri Suasana dan Caraka Putra Bhakti salah satu pengurus PPG UAD sebagai pembicara. Emilia Nurpitasari sebagai moderator, dalam acara ini Edi menjelaskan tentang pentingnya PPG untuk mencetak guru profesional dan memiliki kecakapan mendidik yang baik.
“ Pendidikan Profesi Guru ini memang bertujuan untuk sertifikasi dan mencetak guru pofesional yang berkualitas, karena selama ini banyak guru kaleng-kaleng (guru yang mempunyai kemampuan kurang baik), kalo gurunya memiliki kemampuan yang baik pasti anak didiknya akan memiliki kompetensi yang baik “. Ujar dosen asli Jogja ini.
Dia juga menambahkan bahwa ada beberapa ada oknum guru yang berbuat curang dengan memasukan dokumen palsu, sehingga kompetensi yang dimiliki tidak sesuai dengan di dokumen.
Namun Edi menyarankan kepada para mahasiswa untuk tidak melakukan kecurangan pemalsuan dukomen karena jika sampai ketahuan akan di blacklist, dan faktor ini juga yang melatarbelakangi adanya guru kaleng-kaleng (guru yang memiliki kemampuan kurang baik).
Acara ini juga disambut baik oleh para mahasiswa, tidak hanya dari UAD namun juga dari Universitas lain.
“ Acara sepeti ini sangat bermanfaat bagi mahaiswa pendidikan karena banyak informasi yang didapatkan, dan harapanya untuk kedepannya diadakan acara yang berkelanjutan dari acara ini, misal ada pelatihan “. Ujar Rahma Hasta Lestari, mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI).
Reporter: Kresna Sugiarto