Orang tua mendongeng? Mungkin sudah bukan pemandangan lazim saat ini. Padahal mendongeng diyakini memiliki banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak. Bahkan upaya mengingatkan kegiatan positif inipun dilakukan dengan adanya Hari Dongeng Sedunia, yang biasa diperingati setiap 20 Maret. Sejarah hari dongeng dunia berawal dari peringatan hari mendongeng nasional di Swedia pada tahun 1991. Yang kemudian berkembang menjadi Hari Dongeng Sedunia.
Pandemi Covid-19 tidak membuat eksistensi dongeng pada masa kini menjadi turun. Pada masa kini eksistensi dongeng meningkat dengan munculnya berbagai komunitas dongeng. Hadirnya berbagai komunitas dongeng di Indonesia dan story telling menjadi suatu bukti nyata eksistensi dongeng mulai bangkit. Komunitas-komunitas mendongeng bermunculan di daerah.
Tujuan Komunitas
Kado di antara banyak komunitas mendongeng, merupakan suatu komunitas yang tergerak untuk memberikan suatu edukasi dongeng kepada anak-anak. Kado memiliki tujuan untuk memberikan motivasi kepada orang tua dan masyarakat untuk tetap membiasakan menceritakan kembali suatu dongeng kepada anak-anak. Pada Kado, komunitas terdapat teknik bercerita mengenai suara, mimik atau raut muka, dan alat peraga. Berbeda dengan kampung dongeng di Bojonegoro, yang hadir diawali dari adanya kegelisahan maraknya anak yang bermain gadget dan semakin langkanya kegiatan metode pembelajaran dengan dongeng. Mendongeng ini sebagai upaya untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada anak sejak dini. Sedangkan Edutania merupakan komunitas yang memiliki tujuan untuk mendampingi anak-anak mengakses literasi sejak dini. Edutania tidak hanya membawa tema dongeng klasik saja. Namun mengangkat tema berupa pembahasan pendidikan karakter hingga materi sekolah. Pendidikan karakter dan materi sekolah yang diangkat menjadi pembahasan Edutania.
Komunitas Ayo Dongeng Indonesia
merupakan sebuah komunitas yang bergerak dengan komitmen pada kampanye kegiatan mendongeng bagi anak di Indonesia dengan tujuan keceriaan, menginspirasi, memotivasi dan pengembangan imajinasi. Komunitas ayo dongeng Indonesia memiliki empat kegiatan utama : (1) Dongeng Kejutan, (2) Kelas Dongeng, (3) Kampanye Dongeng, (4) dan Festival Dongeng. Berbagi tentang pengalaman, trik dan tips mendongeng menjadi kegiatan utama.
Digitalisasi
Komunitas yang disebut hanyalah sebagian kecil dari ratusan mungkin ribuan komunitas dongeng yang ada. Selain keberadaan komunitas, kegiatan mendongeng di masa pandemi tetap
bertahan dengan adanya festival dongeng internasional 2020 yang diselenggarakan Kommunitas Ayo Dongeng Indonesia secara virtual. Ini bukti, masa pandemi dan di tengah
berkembangnya teknologi, dongeng tetap mampu mempertahankan eksistensinya dari masa ke masa. Selain untuk mempertahankan keberadaan dongeng kegiatan dari komunitas ini memiliki manfaat bagi masyarakat untuk tetap membudayakan literasi pada masa pandemi.
Perkembangan teknologi yang semakin pesat dari masa ke masa memiliki dampak positif untuk menjaga eksistensi dari dongeng. Karena pada masa kini dongeng dapat disampaikan secara digital. Maka untuk merawat dan melestarikan dongeng, ada beberapa cara bisa dilakukan. (1) pada masa pandemi dapat mendongeng dan menyelenggarakan festival dongeng secara virtual, (2) menjadikan aktivitas mendongeng sebagai gerakan literasi secara massif.
Kemudian, (3) menjadikan kegiatan
mendongeng sebagai kegiatan rutinitas
dalam keluarga, (4) mengadakan suatu
lomba mendongeng di berbagai kalangan usia, (5) dan menjadikan dongeng sebagai konten anak di youtube. Dalam hal ini pihak-pihak terkait seperti masyarakat, komunitas dan keluarga perlu menjadi pilar utama dalam merawat dan melestarikan dongeng. Kerja sama membuat dongeng akan tetap lestari.
*****
Ditulis Diksi Pradipta, Mahasiswa PBSI
FKIP Universitas Ahmad Dahlan. Tulisan ini telah terbit di koram KR pada (22/03/2020) dan dapat ditemukan di http://kr.co.id/epaper/upload/22-03-2021/kr-11.pdf
Sumber foto :
https://www.majalahsuarapendidikan.com/2020/01/dongeng-tradisi-leluri-masa-lampau_6.html?m=1