Menjadi yang terbaik tentunya sangat membanggakan. Namun, menjadi yang terbaik tentu juga memerlukan usaha dan melewati berbagai proses. Pada wisuda periode Juli 2019, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menetapkan tiga lulusan terbaik. Salah satunya Mujur Mayang Sari mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) yang berhasil dinobatkan sebagai lulusan terbaik ketiga UAD dan lulusan terbaik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD dengan IPK 3.96.
Mujur mengambil skripsi pada bidang bahasa atau linguistik, dengan judul “Kajian Keutuhan Wacana dalam Video Motivasi Paytren Kaitannya dengan Teks Ceramah di SMA Kelas XI”. Sebagai pengguna applikasi Paytren dan atas saran dosen pembimbingnya Dedi Wijayanti, S.PD, M.Hum, dirinya sangat tertarik mengkaji keutuhan wacana dalam video Paytren tersebut.
Mahasiswa asal Bangka Belitung ini melaksanakan pendadaran pada 14 Mei 2019 dan yudisium pada 25 Mei 2019. Mujur berhasil menyelesaikan studinya dalam kurun waktu 3 tahun 8 bulan 18 hari. Tekat kuat untuk mengabulkan keinginan ibunya agar bisa naik diatas panggung saat wisuda menjadi penguat untuk selalu melakukan yang terbaik dan membuat kedua orangtuanya bangga.
“Allhamdulillah atas izin allah permintaan ibu terkabul saya bisa menjemput ibu naik ke panggung atas peraihan wisudawan terbaik UAD pada 20 Juli 2019 lalu. Tanpa do’a dan dukungan dari orangtua, keluarga, sahabat dan teman mungkin saya tidak bisa mendapatkan hasil terbaik seperti ini.”
Naik turun IPK sudah biasa mempertahankan lebih susah daripada memperjuangkan. Saat merasa malas mengerjakan sesuatu dirinya selalu mengingat perjuangan kedua orangtua yang telah susah payah menguliahkannya, sehingga dengan hal itu membuatnya fokus dan kembali bersemangat.
Pada saat masa skripsi tiba, baginya lingkungan sangat berpengaruh terselesaikannya skripsi. Lingkungan yang mendukung dan teman yang selalu menyemangati satu sama lain akan membuat termotivasi agar bisa menyelesaikan skripsi sesegera mungkin dan lulus bersama.
“Hidup hanya sekali dan lakukan yang terbaik, setiap ada kesempatan lakukan yang terbaik. Jangan sampai menyesal dikemudian hari, setiap proses selalu ada hikmahnya. Nikmatilah proses itu maka penyesalan akan terminimalkan,” ungkap mahasiswa 22 tahun ini.
Mujur berharap skripsi yang telah ia buat dapat bermanfaat bagi orang banyak terutama adik-adik tingkat. Skripsi itu mudah yang sulit mengumpulkan niat mengerjakan. Mahasiswa harus bisa melawan rasa malas dan mempunyai niat yang kuat.
“Untuk adik-adik terutama yang semester 6 akan skripsi, jangan takut untk mencoba, ikuti prosesnya mengerti apa yang akan dilakukan, memahami teori dan mengerti alur penelitian, maka semua itu akan berjalan dengan mudah dan jangan lupa berdoa.” Jelas Mujur saat diwawancarai via WhatsApp pada Jumat siang (26/7).
Reporter: Riska Usna Nurfiah