Sabtu, 18 Mei 2019, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMPS PBSI) Universitas Ahmad Dahlan menyelenggaran kajian dan buka bersama dengan mengangkat tema “Menghadapi Tantangan Milenial bagi Muslim Ideal”.
Secara umum generasi milenial memiliki karakter sangat akrab dengan media dan internet. Mereka juga terbuka dengan ide dan gagasan orang lain. Namun di sisi lain mereka rawan memiliki potensi karakter seperti kurang peka terhadap lingkungan sosial dan kurang bijak dalam menggunakan media.
Muji Santoso, selaku ketua HMPS PBSI menjelaskan bahwa tema ini dipilih dengan tujuan untuk menyadarkan bahwa sebagai mahasiswa, kita harus bisa menggunakan teknologi yang semakin cangih untuk hal-hal yang bersifat positif .
‘Tujuan dari mengangkat tema ini adalah ingin menyadarkan bahwa teknologi yang semakin maju itu bukan menjadikan kita sebagai mahasiswa untuk lupa bagaimana baik buruknya sesuatu, tetapi dengan adanya teknologi serta zaman yang semakin pesat ini bisa menjadikan mahasiswa semakin teliti dalam memilah informasi,” ujar Muji mahasiswa asal Palembang ini.
Kegiatan yang berlangsung pada pukul 15.30 WIB tersebut dihadiri oleh kaprodi PBSI, dosen PBSI dan tentunya mahasiswa PBSI dari berbagai angkatan.
Materi kajian disampaikan oleh Ust. Rahmadi Wibowo,Lc.M.A. Beliau memaparkan tentang bagaimana cara kita menyikapi teknologi yang semakin maju ini, kita harus bisa mempergunakan teknologi dengan sebaik-baiknya dan jangan salah dalam mempergunakannya karena menurut beliau teknologi di era 4.0 walaupun banyak menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif.
“Banyak sekali ditemukan hal-hal baru contohnya saja batu bata yang dibuat dari kotoran sapi, lalu pertanyaannya, bagaimana jika batu –bata itu digunakan untuk membuat masjid? Hal itu telah dibuktikan terhindar dari najis karena telah melewati berbagai proses,” tambahnya.
Sebagai generasi milenial tidak boleh menelan mentah-mentah informasi yang masuk tetapi, harus bisa memilah terlebih dahulu. Kita harus tetap berpedoman kepada al-qur’an serta mengedepankan akhlak.
Ristawati, mahasiswa semester 6 berharap acara semacam ini bisa diadakan lagi tahun-tahun berikutnya dan pesertanya harus lebih banyak lagi dari tahun ini, agar lebih banyak lagi yang berpartisipasi.
“Dalam menyelenggarakan acara ini HMPS PBSI tidak mengalami kendala yang cukup berarti, hanya saja dalam pemilihan tema yang harus dipikirkan matang-matang agar bisa menarik minat mahasiswa, ujar Ayu Tipa selaku ketua panitia.”
Acara buka bersama semacam ini pernah diadakan tahun sebelumnya di panti asuhan namun, banyak mahasiswa yang tidak bisa hadir dikarenakan tempat yang jauh, maka dari itu di tahun ini HMPS PBSI berinisiatif menyelenggarakannya di kampus agar mahasiswa yang datang lebih banyak dari tahun sebelumnya. Muji, mengatakan bahwa hasil dari kegiatan ini sudah memenuhi target dan mungkin akan diadakan lagi tahun mendatang.
“Kalau melihat hasilnya tadi, sebenarnya sudah memenuhi target, in sya Allah tahun depan bisa diadakan lagi, sebenarnya kegiatan ini sederhana tetapi kebersamaan yang bisa membuat kita menjadi lebih akrab,’ tambahnya.
Sejatinya kita sebagai mahasiswa harus dapat menyikapi perkembangan teknologi dan tantangannya dengan bijak, sikap yang paling bijak dalam mengahadapi perkembangan IPTEK adalah memanfaatkan dan menggunakan sebaik-baiknya kemudahan yang tercipta agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.
Reporter: Sani Ulva Rahayu